Efrat Nahun Nainggolan

Efrat Nahun Nainggolan Soscial Media : Instagram: Efrat Nahun Nainggolan, Youtube : Efrat Nahun Nianggolan XIX

Rabu, 13 Juli 2011

SAKA BAKTI HUSADA

SKK PENANGGULANGAN PENYAKIT MALARIA

SKK Penanggulangan Penyakit Malaria

Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera, dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus plasmodium dan mudah dikenali dari gejala meriang atau panas disertai demam berkepanjangan.

Penyakit malaria memiliki empat jenis dan masing-masing disebabkan oleh spesies parasit yang berbeda. Gejala tiap-tiap jenis biasanya berupa meriang, panas dingin menggigil dan keringat dingin. Jenis malaria paling ringan adalah malaria tetiana yang disebabkan oleh plasmodium vivax, dengan gejala demam dapat terjadi setiap 2 hari sekali setelah gejala permata terjadi.
  • Penanganan
Sejak tahun 1638 malaria telah diatasi dengan getah dari batang pohon cinchona yang sering dikenal dengan nama kina, yang sebenarnya beracun dan menekan pertumbuhan protozoa dalam jaringan darah. Pada tahun 1930 ahli obat-obatan Jerman berhasil menemukan quinine dan kadar racunnya lebih rendah.
Saat ini para ahli masih tengah berusaha untuk menemukan vaksin untuk malaria. Beberapa vaksin yang dinilai memenuhi syarat kini tengah diuji coba klinis guna keamanan, sementara ahli lainnya tengah berupaya untuk menemukan vaksin untuk penggunaan umum. Penyelidikan tengah dilakukan untuk menemukan sejumlah obat dengan bahan dasar antemisin, yang digunakan oleh ahli-ahli obat-obatan cina untuk menyembuhkan demam.
Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat cepat maupun lama prosesnya, malaria disebabkan oleh parasit malaria atau protozoa genus plasmodium bentuk aseksual yang masuk ke dalam tubuh manusia ditularkan oleh nyamuk malaria atau anopeles betina (WHO 1981) ditandai dengan demam, maka nampak pucat dan pembesaran organ tubuh manusia. Proses penyebarannya adalah dimulai nyamuk malaria yang mengandung parasit malaria, menggigit manusia sampai pecahnya sizon darah atau timbulnya gejala demam. Proses penyebaran ini akan berbeda dari setiap jenis penyakit malaria yaitu antara 9 sampai 40 hari.
Siklus parasit malaria yaitu setelah nyamuk anopheles yang mengandung parasit malaria menggigit manusia, maka keluar sporozoit dari kelenjang ludah nyamuk masuk ke dalam darah dan jaringan hati.
  • Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan laboratorium adalah parasitologi, darah tepi lengkap, uji fungsi hati, uji fungsi ginjal, dan lain-lain untuk mendukung atau menyingkirkan diagnosis atau komplikasi lain, misalnya antara lain ponksi lumbal. Foto thoraks, dan lain-lain.
Penatalaksanaan malaria berat secara garis besar mempunyai tiga komponen penting, yaitu:
• Terapi spesifik dnegan kemoterapi anti malaria
• Terapi supportif(termasuk perawatan umum dan pengobatan simptomatik)
• Pengobatan terhadap komplikasi
Pada setiap penderita malaria berat, maka tindakan yang dilakukan di Puskesmas sebelum dirujuk adalah:
Ø Tindakan umum
Ø Pengobatan simptomatik
Ø Pemberian anti malaria pra rujukan
Keterangan:
  • Tindakan umum
Persiapan penderita malaria berat untuk dirujuk ke rumah sakit atau fasilitsa yang lebih tinggi, dengan cara:jaga jalan nafas dan mulut untuk menghindari terjadinya asfiksia, bila diperlukan beri oksigen(O2). Perbaiki keadaan umum penderita (beri ciran dan perawataan umum)
Monitoring tanda-tanda vital antara lain yaitu keadaan umum, kesadaran, pernafasan, tekanan darah, suhu, dan nadi setiap 30 menit (selalu dicatat untuk mengetahui perkembangannya). Untuk konfirmasi diagnosis, lakukan pemeriksaan SD tebal. Penilaian sesuai criteria diagostik mikroskopik.
Bila hipotensi, tidurkan dalam posisi Trendenienburg dan diawasi terus tensi, warn kulit dn suhu, laporkan ke dokter segera. Langsung dirujuk ke rumah sakit bila kondisi memburuk.
  • Pengobatan Simptomatik
Pemberian antipirentik untuk mencegah hiperfermia: parasemal 15 mg/mgBB/x, beri setiap 4 jam dan lakukan juga kompres hangat. Bila kejang beri anti konvulsan: Dewasa: Diazepam 5-10 mg IV (secara perlahan, jangan lebih dari 5 mh permenit) ulang 15 menit kemudian bila masih kejang. Jangan diberikan lebih dari 100 mg/24 jam.
Bila tidak tersedia Diazepam, sebagai alternative dapat dipakai Phenobarbital 100 mg IM/X (dewasa) diberikan dua kali sehari.
  • Pemberian obat anti malaria spesifik
Kina intra vena(injeksi) masih erupakan obat pilihan(drug of choice) untuk malaria berat, kemasan garam kina HCL 25% injeksi, 1 ampul berisi 500 mg/2ml.Pemberian anti malaria pra rujukan (di Puskesmas): apabila tidak memungkinkan pemberian kina pendrip maka dapat diberikan dosis I kirin antipirin 10 mg per kg BB IM (dosis tunggal).
Hal-hal yang perlu dimonitar: Tensi, nadi, suhu dan pernafasan setiap 30 menit, pemeriksaan derajat kesadaran dnegan modifikasi glargow cona scale (GCS) setiap 6 jam.
  • Penatalaksanaan Komplikasi
1. Malaria cerebral
2. Anemia berat
3. Hypoglikemia (gula darah kurang dari 40 mg %)
4. Kolaps sirkulasi, syok hipovolume, hipotensi, filgid malaria dan septikaemie
5. Gagal ginjal akut( acute renal failure/ARF)
6. Pendarahan dan gangguan pembekuan darah(coagulopathy)
7. Edema paru
8. Jaundice
9. Asidosis
10. Black water fever
11. Hiperparasitemia
  • Pencegahan malaria secara perorangan
Dipakai oleh masing-masing individu yang memerlukan pencegahan terhadap penyakit malaria.
Obat yang dipakai adalah ACT dan Primaquine (Obat Anti malaria lini I)
atau sesuai instruksi dokter
  • Gejala malaria
1. Gejala klasik: menggigil (selama 15-60 menit), demam (slm 2-6 jam), dan berkeringat (slma 2-4 jam).
2. Gejala malaria dalam program pemberantasan malaria: demam, menggigil, berkeringat, dapat disertai gejala lain: sakit kepala, mual, dan muntah.
3. Gejala malaria berat: nafas sesak, warna urine seperti teh tua, jumlah kencing kurang, mata kuning dan tubuh kuning, kejang, gangguan kesadaran, panas tinggi diikuti gangguan kesadaran, pendarahan di hidung, gusi atau saluran pencernaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar