1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:
a)
mengetahui cara dan dapat menolong kecelakaan luka iris, luka garuk,
luka bakar/kena benda panas, benjut/memar, terkilir, hidung berdarah,
tersengat/tergigit binatang berbisa, dan debu di mata,
b) mengetahui cara dan dapat mencegah dan menolong orang yang mengalami hilang semangat (collapse), pingsan, matisuri (schijndood), dan trersengat sinar matahari (zonnesteek),
c) mengetahui cara dan dapat menggunakan dengan benar dan rapih: pembalut segitiga (mitella), dan pembalut panjang (zwapchtel verband) untuk luka di jari, lengan, tangan, kepala, lutut dan betis,
d) mengetahui letak urat-urat nadi terpenting, dan mengetahui cara penghentian pendarahan urat nadi,
e)
dapat membuat tandu darurat dengan cepat dan rapih, dan tahu serta
dapat mengangkut penderita dengan berbagai cara, secara seorang diri
maaupun bersama dengan teman,
f) mengetahui dan dapat melakukan dengan baik dua pernafasan tiruan (kunstmatige ademhaling),
g) mempunyai pengetahuan tentang obat-obatan/ramuan yang dapat digunakan untuk pertolongan pertama pada kecelakaan,
h) mengetahui nama, alamat, nomor tilpon Puskesmas (poliklinik), rumah sakit, dan dokter setempat,
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
i) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga mencapai TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan untuk Tingkat Purwa,
b)
sebagai seorang anggota regu penolong (bukan pemimpin) yang terdiri
atas 4 atau 5 orang, melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan
(tiruan) yang dibuat oleh penguji, secara terperinci, tepat, dan cepat
sesuai dengan aturan PPPk (perlu diperhatikan keterangannya, kecepatan,
kerjasama, dan lain-lain),
c)
mengetahui cara dan dapat menyampaikan secara lisan, tertulis atau
melalui tilpon (kepada dokter, rumahsakit, polisi aatau keluarganya),
d) mengetahui cara dan dapat melakukan dengan baik cara-cara pernafasan tiruan,
e)
mengetahui cara dan dapat mengangkut penderita melaui
rintangan-rintangan (gang sempit, melalui kolong, menyeberang parit,
melewati pagar/tembok, naik turun tangga, dan lain-lain) dengan atau
tanpa tandu,
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
f) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Tingkat Purwa.
Catatan:
Mereka yang telah memiliki ijasah PPPK (Penolong dan Pengangkut) dari PMI, berhak mendapatkan TKK PPPK Tingkat Madya.
3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
a) telah mencapai SKK Pertolongaan Pertama Pada Kecelakaan Tingkat Madya,
b) mengetahui cara dan dapat menolong kecelakaan berbagai macam patah tulang terbuka atau tertutup (fractura complicata dan incomplicata), juga rahang atau lutut meleset,
c) mengetahui cara dan dapat memberi pertolongan kepada orang yang mengalami pendarahan dalam tubuh (interne bloedingen),
d) dapat memperhatikan cara-cara bertindak apabila ada dugaan keracunan dan gegar otak,
e) dapat dan tahun cara menolong orang tenggelam, terbenam/tertimbun, kena aliran listrik, dan shock/gugat,
f) pernah memimpin satu regu penolong paada kecelakaan (sungguh-sungguh atau tiruan),
Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:
g) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Tingkat Madya.
Catatan:
Mereka
yang telah memiliki ijasah PPPK dari PMI dan telah ikut serta aktif
bertugas menolong kecelakaan (minimal 10 kali) sebagai tenaga
bantuan/anggota sukaarelawan regu-regu PMI, berhak menerima TKK Tingkat
Utaama. Yang dimaksud kecelakaan disini adalah kecelakaan
sungguh-sungguh dan bukan tiruan yang dibuat oleh penguji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar